Location : My dad's room (coz the internet cable is here)
using dad's laptop
Country : Gombong, Indonesia
Time : my tab's clock is saying it's 02:36 am
Date : July 22, 2014
Saya teringat ucapan senior saya saat masih di FKMUI, beliau adalah mawapres FKMUI. Beliau berkata "yang tertulis akan abadi dan yang terucap mudah sirna. Maka menulislah!" Sejak saat itulah saya semakin menggebu untuk menulis. Benar sekali bahwa menulis itu bekerja untuk keabadian. Dengan menulis, seseorang akan selalu dikenang selamanya walaupun seseorang itu sudah tiada. Keabadian yang tak akan lekang oleh zaman. Oleh sebab itu, sering saya katakan bahwa penulis akan memiliki hidup yang abadi.
Saya suka sekali menulis karya tulis, tentang kesehatan khususnya. Karya tulis seseorang merupakan suatu alur pemikiran seseorang yang diekspresikan. Dengan karya tulis, dalam bentuk apapun, keberadaan seseorang akan diakui. Dan pembaca dapat menikmati karya tersebut dengan cara memanfaatkan jalan pemikiran penulis. Selain itu, karya tulis dapat membangun citra diri seseorang. Namun, masih banyak orang yang tidak menyadari manfaat dari menulis ini.
Apakah harus menjadi jurnalistik dulu untuk menjadi seorang penulis? Tidak! Karena semua orang dapat membuat tulisan apa saja dan dimana saja. Predikat penulis bukan hanya sebagai pengakuan diri, namun sebagai penghargaan dari karya yang telah dihasilkan. Karya tulis juga bukan diakui dalam bentuk buku atau majalah saja. Ataupun dalam wujud penghargaan lain piala,piagam,uang,publikasi di jurnal,dll. lebih dari sekedar itu, lebih dari sekedar kepuasan juga. Dengan mengeluarkan jalan pemikiran, menceritakan pengalaman, atau memberikan pendapat, semua dapat menjadi sebuah karya.
"Saya tidak punya waktu untuk menulis. Saya tidak bisa menulis. Saya bingung mau nulis apa. Saya tidak pandai mengolah kata. Saya tidak punya kisah dan pengalaman menarik untuk ditulis. Hidup saya biasa saja. dll....bla..bla..bla..".
Itu adalah kalimat yang sering sekali saya dengar ketika saya mengajak dan menanyakan teman-teman apa alasan mereka untuk tidak menulis. Padahal menulis tidak memerlukan waktu atau bakat khusus. Hanya dengan membuka notes, blog, atau Microsoft Word, dan menulis kejadian seharian penuh ini, kita semua dapat memulai sebuah tulisan. Jadikanlah menulis sebagai suatu kebiasaan, maka kau akan lebih mampu menghargai hidupmu lebih bijak lagi.
Menulis juga dapat meringankan beban pikiran dan menenangkan jiwa. Dan dengan menulis, kita dapat berkomunikasi dengan banyak orang tanpa harus bertatap muka. Para pembaca dapat mengetahui kehidupan kita melalui tulisan yang dibuat. Berbagai pendapat dan kritikan pembaca juga dapat membangun dan memperkuat kepribadian penulis dan mendorongnya untuk membuat karya yang lebih baik lagi.
Apalagi jika kita menulis sebuah novel, menciptakan suatu alur cerita kehidupan yang bisa dijadikan pelajaran dan contoh untuk para pembaca yang mampu menginspirasi banyak orang. Tentunya itu akan menjadi suatu kebanggaan di diri sendiri. Rite? Of course, karena ini saya rasakan sejak saya menulis novel pertama saya yang berjudul "DOCERE, dokter berhijab". Semakin banyak menulis, saya semakin merasa bersyukur atas nikmat yang Allah berikan ke saya sampai detik ini. Sehingga saya termotivasi untuk terus menciptakan cerita dan kisah indah di hidup saya sendiri karena cerita tak akan pernah tercipta tanpa diukir oleh pemiliknya.
Apa salahnya mencoba menyalurkan isi pemikiran kita, unek2, kisah hidup kita,dll dan membuatnya dalam bentuk tulisan? Ketahuilah bahwa menulis itu tidak sesulit yang kita bayangkan. Mulailah menulis kawan!
"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang didalam masyarakat dan sejarah."
- Pramoedya Ananta Toer -
:)
ReplyDeletesetuju. sy juga termasuk penulis walau hanya d blog pribadiku saja dan beberapa orang mengatakn blogku bermanfaat.
ReplyDeleteBener bgt dila,. Semangat menulis dan semangat bermanfaat :)
Delete