Bismillahirohmanirohiim….semoga menjadi petunjuk buat yang ngebaca (ini murni pendapat saya ya :)
Buat adik-adikku yang sekarang ini tengah menduduki bangku SMA. Setelah masa pendidikan formal selama 12 tahun usai. Kita dihadapkan kepada suatu pilihan besar yang bernama KULIAH.
Apa itu kuliah? Apa bedanya sama sekolah?
Jelas kuliah beda banget sama sekolah. Singkatnya saat kuliah kita difokuskan ke salah satu mapel aja atau kita bilangnya satu jurusan, jadi kita nggak dituntut untuk hebat di 15 jenis mapel seperti anak SMA pada umumnya.
Yang menjadi pokok permasalahan besar yang saya lihat akhir-akhir ini (yang menurut saya bermanfaat dan penting untuk di blow-up) adalah masalah kebingungan untuk memilih jurusan untuk kuliah nantinya. Hal itu diperparah lagi karena ada juga adik kelas saya yang akhir-akhir ini mengganti tujuannya selama ini ke tujuan yang baru yang tidak nyambung dengan fakultas pilihannya (yang ngerasa jangan kesinggung ya pisss).
Seperti biasa dari tahun ke tahun saya rajin mengamatin hal ini,. Kenapa? karena saya tidak ingin adik-adik saya merasakan hal yang sama dengan saya. Saya tidak ingin adik-adik jatuh dan gagal berkali-kali seperti saya. Saya senang dunia pendidikan, dan saya juga fokus dalam masalah ini, itulah sebabnya saya mendirikan organisasi BAS dengan merangkul para alumni sejak 2011 untuk fokus dalam hal ini, merangkul dan menggeret adik-adik untuk masa depan yang lebih baik, yg Alhamdulillah sampai sekarang makin eksis dan makin dirasakan menfaatnya untuk adik-adikku.
Oke karena merasa prihatin dan pingin sharing, saya berikan beberapa tips untuk memilih jurusan saat kuliah nanti. Ingat, saya hanya memberikan tips berdasar kacamata saya. Sampai detik ini pun ketika banyak adik-adik yang bertanya, "mbak lebih baik saya masuk jurusan apa, univ mana, dll?" Saya tidak akan pernah menjawab, "km lebih baik masuk jur A univ B.dll". Ya karena saya tidak akan pernah berani untuk menyarankan demikian.
Oke, langsung saja, yang terpening untuk adik-adik perhatikan adalah:
1. Be Realistic
Susan…susan….susan….kalo gede mau jadi apa ?....mungkin kalo anda masih pake celana merah pendek dengan entengya anda ngejawab DOKTER!!! ASTRONOT!!! Oke…oke oke calm down, emang dulu kalo kita masih kecil boleh ngimpi setinggi langit tapi sebagai orang dewasa anda diharuskan untuk lebih realistik buat milih jurusan. Nggak ada salahnya sih optimis tingkat tinggi namun perlu diingat kalo kita itu hidup di dunia nyata bukan di wonderland.
Kenapa harus realistis?
"Begini, saya pernah punya temen waktu itu saat di bimbel. Temen saya sangat ingin sekali masuk FK, tapi (bukan maksud merendahkan), dy kurang mampu mengukur kemampuan, setiap Try Out nilai dia jauh sekali dari batas passing grade FK. Jika FK harus 900 miimal, untuk mencapai 500 saja dia tidak pernah bisa. Dia terus ngotot dan dia cuma pengin FK. Alhasil dy gagal disetiap ujian, dia ulang lagi tahun depan, dan ternyata masih gagal juga. Barulah di SNMPTN ke tiga dy lolos tapi bukan di FK. Dia lolos di tempat yang emang gak jauh dari ambang batas nilai-nilai TO dan Quick count dy dan passing grade jurusan yang dia pilih. Itulah contohnya orang yang tidak realistis. Dan ketika dia mencoba untuk realistis, maka terbuka lebar jalannya.
2. Sesuaikan jurusan dengan potensi diri
Kalo misalnya anda bagus di Biologi dan Kimia jurusan mana yang anda ambil?? SASTRA KOREA!!!! Boleh-boleh aja sih, tapi apa nggak eman-eman. Sesuaikanlah potensi diri anda dengan jurusan yang anda pilih nantinya. bagus di mat? Ambil akun ato manajemen. bagus di bio? ambil kedokteran. bagus di elektro????? ambil tek. elektro. Begitu.
Kenapa ini sangat penting?
Karena saya sering menjumpai orang-orang yang tersesat saat kuliah, tidak sesuai potensi diri, alhasil ia tidak dapat survive dan kebanyakan dari mereka prestasinya tidak mampu melejit dsitu, bahkan tidak jarang pula yang hengkang dari situ dan memilih untuk mencari tempat lain yang sesuai.
Contohnya: saya punya teman yang dia itu gak suka banget sama apalan, dy sukanya ngitung, dan dia masuk ke kedokteran. Tau sendiri kan, modal utama anak FK kan menghapal, menghapal, dan menghapal. Dan akhirnya, dia keluar dari FK dan sekarang masuk di akutansi. Alhamdulillah dia tidak telat menyadari potensi dirinya.
Oke saya punya contoh lain, ada temen saya dia jago banget kimia (temen waktu OSN kimia dulu) tapi dia benci sekali dengan fisika. Dan dia pilih teknik kimia. Taukah? beberapa bulan kemudian dia cerita pada saya "sial bgt gue pengin menghindar dari fisika, malah gue ketemu fisika terus sekarang". Of course, knp? karena belajar di teknik kimia, kamu malah bakal ketemu banyak fisika. Nah, ini pelajaran buat adik-adik agar selain mengukur potensi diri, juga harus banyak konsultasi dengan "guru terbaiknya" yang telah berpengalaman. (tentang konsultasi saya bahas di poin selanjutnya)
3. Liat prospek kerja
Habis kuliah mo ngapain? KAWIIIINNN !!!! baguslah kalo ada yang mikir kayak gitu, tapi lebih bagusnya lagi kalo kerja dulu dong. .Untuk memilih jurusan kuliah nantinya juga harus disesuaikan dengan kondisi lapangan kerja (menurut saya),jurusan akuntansi,kedokteran,komputer,hukum,dan komunikasi bisa dibilang jurusan dengan peminat yang tinggi karena besarnya peluang kerja yang ada namun hal ini juga berdampak dengan persaingan yang sangat ketat. jadi perlu dipikir-pikir kembali bagaimana kondisi keadaan lapangan kerja jurusan yang anda pilih nanti setelah anda lulus kuliah oke… Tapi ini gak jadi hal penting untuk dipikirkan kok. Saya aja gak kepikiran ini dulu. Yang penting kita harus punya kualitas yang oke deh, saingan sedewa apapun juga bakal lewat kalo kita kece dan cetar membahana.hehe...
4. Mau nyari gelar alumnus atau gelar sarjana?
Ini juga harus dipikirin mateng-mateng. Kamu mau kuliah buat mengagung-agungkan jas almamater atau ingin mendapat gelar sarjana. banyak lho, peserta SNMPTN yang gatot (gagal total) karena idealisnya yang terlalu tinggi,. semisal piliannya UI semua atau UGM semua atau ITB semua… (sorry kalo nyebut merek (._.”) ) mengingat passing grade-nya yang sangat tinggi. jadi kalo 2 atau 3 pilian kamu adalah univ dan jurusan yg passing grade yang tinggi sih boleh-boleh aja tapi menurut saya itu hampir sama aja dengan main Russian roulette. tolong di inget juga buat contoh: seorang dokter lulusan Unsyiah dengan lulusan UI pun nantinya juga sama-sama memiliki status dokter yang memiliki hak dan kewajiban yang sama pula. cuma mungkin bedanya saat akan spesialisasi, karena akreditas univ sangat menentukan.
Kenapa ini penting?
Karena banyak banget yang selalu tanya ke saya begini "mbak, mending pilih univ keren tapi jurusan ecek2, atau pilih univ ecek-ecek tapi jur keren?" Singkatnya cuma saya jawab, mending jurusan keren dan univ kere. So pasti. Ingat yang terpenting perhatikan potensi diri kamu. Kalo menurut saya sih, mau di UI kek, UNS kek, UNCEN kek... asal kualitas kamu oke. oke oke aja menurut aku. yang penting sesuai sama jurusan yang sesuai sama potensi dan keinginanmu.
Sebuah berlian mau ditempatkan dimanapun ia akan tetap menjadi sebuah berlian yang bernilai tinggi. mau dia ditaruh di toko emas atau bahkan ditempat sampah pun. Gak ada yang mampu menghalangi kilauannya dan ga akan ada yang mampu mengurangi nilainya. Cumaaaan. Apa gak sayang tuh, kalo sebuah berlian ditempatkan ditempat yang tidak semestinya.
5. Selalu sedia payung sebelum hujan
Dalam memilih jurusan jangan selalu gunakan harga mati. manusia boleh berusaha tapi Tuhan juga yang nantinya menentukan langkah kita. usahakan untuk selalu menyiapkan cadangan dalam memilih jurusan kuliah. dalam memilih jurusan juga harus pinter-pinter juga lho. ada temen saya yang punya 3 pilian di 3 univ. yang menurut saya sama-sama bagusnya dan ke 3 piliannya tembus semua…(nah lohhh) jadi perlu diinget juga kalo gak ada pilian susah kalo banyak pilian juga susah juga sih. Jangan cuma coba satu aja (yg kamu pinginin doang) syukur syukur kalo ketrima, kalo gak ketrima n udah gak ada kesempatan ikut tes lagi gimana? nganggur dong? Nah inilah sebabnya saya selalu menganjurkan ikuti banyak tes, tapi yang emang kamu minat atau setengah minat aja. Kalo ketrima semua gimana? gak kufur nikmat? itu rejeki lo! Jadikan itu sebagai batu loncatan kesuksesan kamu dengan begitu kamu tinggal memilih mana yang emang sreg. Kan kamu juga gak minta untuk diterima disemuanya kan? Jadi km gak salah :P
6. Swasta jangan dipandang sebelah mata
Banyak buangeet yang beranggapan bahwa kuliah di PT swasta itu jelek. eh jangan salah lho. nggak semua PT swasta itu jelek. contohnya kalo bicara arsitek bagus sendiri Parahyangan..kalo bicara tambang UPN veteran nggak kalah sama ITB. siapa juga yang nggak tahu Univ. Trisakti? Univ. Paramadina ?IT Telkom? UPH? itu universitas juga ciamik punya loh…
Saya berkata demikian karena saya mengamati kesuksesan kakak saya. Kakak saya dia S1 di HI UI dan malah dapet beasiswa S2 di UPH (Universitas Pelita Harapan) sekolahnya agnes monica. Naaah dia malah makin kece tuh disitu, dan saat keluar dari situ, malah sekarang jadi presiden di bank hongkong.
7. Konsultasi mari konsultasi…
Dalam memilih suatu jurusan hendaknya dipikir matang-matang dengan beberapa orang. bicarakan baik-baik dengan orang tua karena orang tua juga lah yang buntutnya nanti membiayai kamu kuliah. kalo kamu terlalu takut atau kerasa nggak nyaman boleh juga dikonsultasikan ke teman deket atau guru di sekolah atau bimbel. Dan paling penting konsultasilah ke orang yang udah berada di situ. Misal kamu pengin FKUNS, FKGUI, FKMUI ya kamu tanya ke orang yang pernah merasakan jadi mahasiswa disana. Jangan tanya ke anak kedokteran, kuliah di teknik itu gimana.. karena itu hanya sia-sia, yang ada kamu malah akan dapet info yang salah dan gak update. Pokoknya kepoin sekepoo-keponya, cara kuliahnya,biaya kuliah,kehidupan disana,dll. Karena guru terbaik adalah pengalaman dan pengalaman hanya akan didapat oleh orang yang sduah berpengalaman.
8. Berdoa dan banyak beribadah
Kalo dari sekian banyak tips-tips saya tidak menolong buat kamu, langkah terakhir inilah yg paling ampuuuuuh. Buat yang islam banyak-banyakin sholat istikharah, dhuha, tahajud, puasa sunah. kalo buat agama yang lain ya beribadah yang pada intinya memohon kepada Tuhan untuk diberikan bantuan untuk membuat suatu keputusan yang paling tepat.
Oke, demikianlah cerita dan sedikit tips dari saya. Semoga memberi tambahan masukan nantinya untuk adek-adekku. CMIIW ya :) #RTH
No comments:
Post a Comment