LEBAH VS LALAT
“Jadilah Seperti Lebah, Jangan Seperti Lalat”
(Refleksi Muslim Dalam Penerapan Kebiasaan Islam Di
Tengah Globalisasi)
Oleh : Ria Tustina Hendrayani
(G0012179)
Okky Dhevi Safitri (G0012157)
Pend.Dokter, FKUNS, Surakarta
Globalisasi telah mengubah gaya
hidup dan kebiasaan masyarakat untuk jauh dari konsepsi Islam karena
globalisasi cenderung ke arah westernisasi. Padahal, Allah SWT telah memberikan
kita sosok tauladan yang patut kita contoh, yaitu Nabi Muhammad SAW. Era globalisasi
telah merubah kebiasaan “manusia lebah” menjadi “manusia lalat” yang jauh dari nilai-nilai Islami dan tauladan Rasul.Seperti kita
ketahui bahwa lebah dan lalat adalah dua serangga yang berbeda. Lalat senang berada
ditempat yang berbau busuk dan kotor, sedangkan lebah senang berada ditempat
yang bersih dan wangi.
Globalisasi telah mengubah gaya
hidup dan kebiasaan masyarakat untuk jauh dari konsepsi Islam karena
globalisasi cenderung ke arah westernisasi. Padahal, Allah SWT telah memberikan
kita sosok tauladan yang patut kita contoh, yaitu Nabi Muhammad SAW. Era globalisasi
telah merubah kebiasaan “manusia lebah” menjadi “manusia lalat” yang jauh dari nilai-nilai Islami dan tauladan Rasul.Seperti kita
ketahui bahwa lebah dan lalat adalah dua serangga yang berbeda. Lalat senang berada
ditempat yang berbau busuk dan kotor, sedangkan lebah senang berada ditempat
yang bersih dan wangi.
عن عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّهُ
سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَالَّذِي نَفْسُ
مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ إِنَّ مَثَلَ الْمُؤْمِنِ لَكَمَثَلِ النَّحْلَةِ أَكَلَتْ
طَيِّبًا وَوَضَعَتْ طَيِّبًا وَوَقَعَتْ فَلَمْ تُكْسَرْ وَلَمْ تَفْسُدْ ْ
Diriwayatkan dari Abd Allah bin Amr bin al-Ash:
Sesungguhnya dia mendengar Rasul SAW bersabda: Demi Dzat yang
jiwa Muhammad di tangan-Nya, perumpamaan orang mu`min bagaikan lebah. Lebah itu
memakan makanan yang baik-baik dan mengeluarkan yang baik pula. Tidak jatuh
tatkala menghinggapi dan tidak mematahkan yang dihinggapi. Hr. Ahmad
(164-241H). Musnad Ahmad, II h.199.
Rasulullah SAW dengan pernyataanya dalam
hadits mengisyaratkan agar kita meniru
sifat-sifat positif yang dimiliki oleh lebah, seperti :
1. Memberi Banyak Manfaat
لِلنَّاسِ “manusia yang paling dicintai
Allah adalah yang paling banyak memberi manfaat bagi yang lainnya”. Seperti
lebah, yang madu dan air liurnya bermanfaat bagi kesehatan manusia.
وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ
الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ ثُمَّ
كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا يَخْرُجُ مِنْ
بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي
ذَلِكَ لَآَيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Dan Rabbmu mewahyukan
(mengilhamkan) kepada lebah: “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di
pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. Kemudian makanlah
dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Rabbmu yang telah
dimudahkan (bagimu).” Dari perut
lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya
terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang
memikirkan.”
(An-Nahl: 68-69).
2. Hinggap dan Menyerap (Memakan) yang Bersih
Lebah hanya akan mendatangi
tempat-tempat bersih yang
mengandung bahan madu atau nektar. Begitulah pula seorang muslim harus memilih
yang baik, baik
dalam hal zatnya, sifatnya, dan cara mendapatkannya.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ
حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ
عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari
apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan;
karena sesungguhnya syaitan adalah musuh yang nyata bagimu.”(Al-Baqarah: 168).
3.Mengeluarkan yang bersih.
Lebah
selalu mengeluarkan yang bersih, contohnya madu dan air liurnya yang berguna
bagi kesehatan manusia. Begitulah seharusnya, muslim harus selalu produktif
dalam kebaikan. Seorang penyair berkata :
ﺷَﺮُّ ﺍﻟْﻮَﺭَﻯ ﺑِﻌُﻴُﻮْﺏِ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ
ﻣُﺸْﺘَﻐِﻞُ ﻣِﺜْﻞُ ﺍﻟﺬُّﺑَﺎﺏِ ﻳُﺮَﺍﻋِﻲ ﻣَﻮْﻃِﻦَ ﺍﻟْﻌِﻠَﻞ ﻓَﻌَﻴْﻨُﻪُ ﺃَﺑَﺪﺍً ﺑﺎِﻟﺴَّﻮْﺀِ ﻣُﻐْﺮَﻣَﺔٌ ﻓَﻼَ ﻳَﺮَﻯ ﻏَﻴْﺮَ ﻗَﺒِﻴْﺢِ ﺍﻟْﻔِﻌْﻞِ ﻭَﺍﻟْﺨَﻠَﻞِ ﻭَﻻَ ﺗَﺮَﻯ ﻋَﻴْﻨُﻪُ ﺇِﻻَ ﻣَﺴَﺎﻭِﺋَﻨَﺎ ﻭَﺗَﺸْﺘَﻬِﻲ ﺭُْﺅَﻳَﺔَ
ﺍﻷَﻭْﺿَﺎﺭِ ﻭَﺍﻟﺰَّﻟَﻞِ ﻳَﻜْﺒِﻞُ ﺍﻟﻨَّﺎﺱَ ﺑِﺎﻷَﺻْﻔَﺎﺩِ
ﺗَﻤْﻨَﻌُﻬُﻢْ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻨُّﻬُﻮْﺽِ ﻭَﺗَﻔَﺸِّﻲ ﺍﻟْﺤِﺲِّ ﺑِﺎﻟْﻔَﺸَﻞِ
“Seburuk-buruk manusia adalah manusia
yang hanya sibuk mencari
aib/kekurangan orang-orang. Seperti lalat yang hanya
memperhatikan bagian luka. Selalu saja matanya tertarik dengan melihat keburukan. Maka ia hanya memandang
perbuatan buruk dan kesalahan. Mereka hanya mencari-cari kesalahan dan kekurangan, hampir tidak
ada sesuatupun yang menyenangkannya.”
4. Tidak Mudah Jatuh
Walaupun lebah hinggap di ranting yang
rawan, ia tidak akan jatuh. Seorang muslim tidak boleh mudah dijatuhkan dan harus mempunyai
kekuatan walau di tempat yang rawan. Allah SWT berfirman:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ
فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوص
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
berperang di jalan-Nya dalam barisan teratur seakan
mereka seperti bangunan yang tersusun kokoh.” Qs.61:4
5.Tidak Merusak
Jangan pernah melakukan perusakan
dalam hal apa pun: baik material maupun nonmaterial. Allah SWT berfirman:
وَلَا تُفْسِدُوا
فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا إِنَّ رَحْمَةَ
اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِين
“Dan janganlah kamu
membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo`alah
kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan
dikabulkan). Sesungguhnya
rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” Qs.7:56.
6. Bekerja Keras
Lebah
adalah pekerja keras. Seharusnya manusia juga selalu penuh semangat berkarya dan beramal
setiap harinya. فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ “Maka apabila kamu telah selesai(dari sesuatu
urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” (Qs.94: 7).
7. Bekerja secara Jama’i dan Tunduk pada Satu Pimpinan.
Lebah hidup dalam koloni
besar, tidak pernah menyendiri. Ketika mereka mendapatkan sumber sari madu,
mereka akan memanggil teman-temannya untuk menghisapnya. Demikian pula ketika
ada bahaya, lebah
akan mengudang
teman-temannya agar membantu dirinya. Begitulah seharusnya sikap umat muslim, saling
membantu dan berbagi.
8.Melawan
ketika diserang
Lebah hanya akan menyerang manakala
merasa terganggu atau terancam. Begitu pula sikap seorang mukmin: musuh tidak dicari. Tapi
jika ada, jangan lari. Allah berfirman:
وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ
يُقَاتِلُونَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
“Dan perangilah di
jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui
batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui
batas.” Qs.2:190.
JANGAN MENJADI MANUSIA YANG
SEPERTI LALAT
Ketika lalat mencoba keluar dan menuju jendela yang
berkaca. Ia akan menabrak kaca. Namun, lalat itu justru mundur dan mengambil
ancang-ancang untuk kembali berusaha menembus kaca. Ia selalu gagal dan
mengulangi kegagalannya. Ia menghabiskan tenaga dan waktunya dari upaya sia-sia. Jika seekor lalat tersebut dapat berpikir, tentunya ia
akan menengok ke arah fentilasi udara atau pintu rumah yang terbuka.
Sebagai muslim kita harus menggantungkan cita-cita dengan tepat. Pikirkan tindakan dan langkah yang akan kita tempuh. Berikan rambu-rambu di setiap impain
karena di setiap jalan pasti ada sebuah daerah yang rawan kecelakaan. Itu akan membimbing kita, jika kita sudah menempuh jalan
yang salah, jangan takut untuk
mundur. Mundurlah
jika itu lebih baik, jangan mengorbankan
waktu dan tenaga dengan sia-sia. Dan jika kita merasa belum saatnya untuk maju, maka
janganlah maju, persiapkan diri terlebih dahulu untuk menyongsong masa depan,
dan maju ketika peluang itu memungkinkan.
KEY MESSAGE
Teori Lalat VS Lebah diharapkan
mampu merefleksikan diri tiap muslim dalam melakukan kebiasaannya dan mampu
mengajak masyarakat Islam untuk terbiasa berperilaku baik, bahkan lebih baik
dari si lebah. Generasi muslim ditengah globalisasi saat ini harus mampu
membudayakan kembali kebiasaan Islami yang kita ambil dari tauladan Rasulullah
dan mampu mengikis serta memfilter masuknya pengaruh globalisasi yang
mengancam evolusi kebiasaan Islam di Indonesia. #RTH
Thank God. Alhamdulillah karya ini menjadi juara 1 di lomba IEPC.
No comments:
Post a Comment