"Negri ini tidak hanya butuh satu atau dua orang yang berprestasi, tapi negri ini butuh kita semua untuk berprestasi bersama membangun negri."
–RTH
Mahasiswa yang berprestasi bukan hanya mahasiswa yang mendapat predikat “mahasiswa berprestasi/mapres” saja. Bukan hanya mahasiswa yang sukses mengadu pencapaiannya dengan mahasiswa lain, mempertandingkan keunggulan akademik ataupun nonakademik. Bukan hanya mahasiswa yang pandai berkompetisi dan hobi mempercantik CV because CV is not only aboutachievement but also about devotion and identity.
Berprestasi berarti menemukan jati diri, berempati, mengabdi, kritis, aktif, dan peduli. Berprestasi berarti menginspirasi. Senantiasa berkomunikasi dengan orang lain dan orang asing untuk menjalin relasi lebih jauh lagi. Melakukan sinergisitas dengan ide-ide besar untuk menyelesaikan masalah bangsa ini. Mereka yang dikatakan berprestasi adalah mereka yang memberikan perubahan dan manfaat besar bagi bangsa. Bukan hanya mereka yang hebat, tapi juga mereka yang mampu menghebatkan orang lain dan negri ini.
Prestasi tidak melulu soal IPK yang tinggi, tumpukan CV dan sertifikat, dsb. Prestasi lebih dari sekedar piala, medali, ataupun sertifikat yang kita peroleh. Ia bisa tampak sangat jelas, atau bahkan sangat abstrak. Ukurannya bukan pada bagaimana orang menilai kita, tapi bagaimana kita melihat apa yang kita lakukan . Bukan juga sekedar membandingkannya dengan pencapaian orang lain, namun lebih utama lagi membandingkannya dengan pencapaian kita pada masa lampau. Apakah kita mengurangi kesalahan kita di masa lampau? Apakah kita melakukannya lebih baik dibandingkan yang sebelumnya? Apakah ada pertumbuhan?
Prestasi adalah amanah untuk mempergunakan segala potensi yang dimiliki agar bisa membawa bangsa ini menuju arah yang lebih baik. Seorang mahasiswa dikatakan berprestasi bukan hanya dilihat dari kemampuan intelektual saja, juga dilihat dari bagaimana seseorang dapat mengamalkan ilmu yang dimilikinya agar bisa bermanfat bagi sesama. Mahasiswa dapat berprestasi dengan caranya sendiri, ada yang unggul dalam pengabdian masyarakatnya, penelitiannya, prestasi akademis dan non akademisnya, pengalaman organisasinya, dll.
Jangan pernah takut untuk berprestasi– pede aja, you never know until you really try. Stay true to your self. Be the best of all. Don’t do something because you want to win it, but do it because you love it, and do it with your ultimate best. Get the difference! Winners compare their achievements with their goals, While the losers compare their achievements with those of other people. Be prepared, practice! Even when you think you’re already good. With great power comes great responsibility.
Saya selalu percaya bahwa ambisi yang diwujudkan dalam bentuk prestasi adalah hasil perpaduan antara motivasi, usaha, dan keteguhan hati. Keinginan adalah awal dari prestasi, bukan harapan bukan impian, tapi ketekunan yg menggebu-gebu. Milikilah karakter teguh untuk berkontribusi membangun bangsa. Menjadi manusia yang berguna adalah mereka yang tidak melukai dirinya sendiri dan diri orang lain atau alam dan lingkungan disekitarnya. Jadilah manusia yang tidak konstan dan terus senantiasa berubah. Menjadi manusia yang dinamis terus terbuka terhadap kesempatan yang ada. Yang paling penting adalah berusaha untuk terus menebar manfaat bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Setidaknya ini mampu mendeskripsikan alasan saya mundur dari ajang kompetisi mahasiswa berprestasi 2014. Yang saya tulis disini (http://riatustina.blogspot.com/2014/08/memilih-mundur-dari-kompetisi-mawapres.html) karna saya tak sempat menjawab satu-persatu pertanyaan teman-teman saat itu. :)
love
Ria :)
No comments:
Post a Comment